Saturday, November 28, 2015

Mata Pencaharian Suku Sunda | Tugas IBD

Oke Selamat Datang kembali pada blog saya, semoga para pembaca tidak bosan ya untuk membaca karya karya saya ini... sebenernya sih bukan karya tapi tugas hehe, ya paling tidak bisa menambah wawasan ko...

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang, Macam-Macam Mata Pencaharian Suku di Indonesia. Karena jumlah suku di indonesia itu sangat banyak sekali diperkirakan ada sekitar 1.128 jenis suku, maka saya mengambil Suku Sunda.

A. Pengertian Suku Sunda

http://www.suarawajarfm.com/2015/10/10/7914/suku-sunda.html

Apa sih itu Suku Sunda? Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau JawaIndonesia, dengan istilah Tatar Pasundanyang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa BaratBantenJakartaLampung dan wilayah barat Jawa Tengah(Banyumasan). Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,2% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Jika Suku Banten dikategorikan sebagai sub suku Sunda maka 17,8% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga sebagian kecil yang beragamaKristenHindu, dan Sunda Wiwitan (Jati Sunda). Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.

B. Mata Pencahariannya

Mata Pencaharian Suku Sunda pada zaman dahulu seperti apa sih? Pada zaman dahulu, Dengan keadaan tanah yang subur karena banyaknya dataran tinggi dan dengan gunung yang bersahabat, orang Sunda banyak yang terjun ke dunia pertanian. Tidak mengherankan kalau mata pencaharian mereka, salah satunya adalah huma. Huma adalah istilah bagi tanah olahan pertanian. Tanah huma berupa ladang padi dan ladang palawija. Sehabis panen, tanah dibiarkan dan ditinggalkan tanpa digarap sampai tanah itu kembali berhumus.

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda

Ngahuma artinya berladang. Penggarap tanah selalu berpindah dari satu tanah ke tanah yang lain. Membuka lahan baru di hutan hingga sehabis panen, penggarap kembali ke tanah atau huma yang telah berhumus lagi. Kegiatan ini dilakukan pada musim-musim cocok tanam. Praktik ini bukanlah praktik yang asing di tanah air apda masa itu. Bahkan beberapa suku di pedalaman terutama di Papua, Kalimantan, Sumatera, masih melakukannya. Di Banten pun masih ada terutama suku Baduy yang dianggap masih suku Sunda.

Berladang dan bersawah banyak dilakukan oleh masyarakat Sunda. Tetapi bagi masyarakat Sunda Kanékés, pertanian di sawah-sawah merupakan kegiatan tabu bagi mereka. Sumber kehidupan dalam tradisi Kanékés adalah menanam padi di ladang, berburu ikan dan binatang hutan, menanam tanaman buah, dan menyadap air kawung di hutan. Hal ini telah dipahami sejak dahulu kala hingga mereka pun tidak mau melanggarnya. Mereka patuh kepada perintah Tetua dan hal-hal yang telah ditetapkan lainnya.

Pertanian huma adalah satu-satunya sumber pencaharian pertanian orang Sunda Kanékés. Tanah garapan diakui sebagai titipan dari Tuhan. Mereka hanya diberi kepercayaan untuk memelihara dan memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana. Tidak boleh serakah dan makan hanya secukupnya saja agar alam tetap lestari dan tidak habis hingga ke anak cucu. Mereka cukup bijaksana dan sangat tahu bahwa sesungguhnya bumi ini cukup memberikan segala yang dibutuhkan oleh penduduknya asalkan tidak berlebihan.

Klaim kepemilikan pribadi hanya berupa padi hasil panen atau buah tanaman keras yang ditanam oleh orang pertama. Dan ada kecenderungan bahwa kebanyakan orang Kanékés menggarap tanah huma dan melakukan perputaran garapan di sekitar garapan masing-masing. Sebagai bentuk tanggung jawab dari amanat Tuhan. Hal inilah yang membuat mereka tetap sejahtera dan merasa cukup dengan apa yang mereka dapatkan. Mereka tampak bahagia dan tidak merasakan kesusahan atau kemiskinan yang menyesakan dada.

Secara hukum adat, status kepemilikan tanah huma ditujukan bagi orang yang pertama kali membuka dan menggarap tanah tersebut. Jika akan digunakan oleh orang lain, maka itu harus sepengetahuan dan seizin penggarap pertama. Ini juga merupakan salah satu penghargaan dan penghormatan kepada yang pertama kali membuka hutan demi mendapatkan hasil berladang yang dibutuhkan. Kalau kejujuran seperti ini dimiliki oleh semua orang, maka tidak kejahatan dan perselisihan itu akan terhindarkan.

Sayangnya tidak seperti itu yang dipahami oleh masyarakat kebanyakan yang hidup diluar komunitas itu. Jangan heran kalau banyak terjadi sengketa hingga menyebabkan terbunuhnya banyak orang. Bahkan selain pertumpahan darah, juga ada keributan yang melibatkan banyak keluarga inti hingga mereka bermusuhan. Sayang sekali bila hal ini sampai terjadi di banyak tempat. Seharusnya kebersamaan dan saling menghormati itu tetap dijunjung tinggi. Mungkin kehidupan modern telah membuat hati menjadi tertutup.

Lalu apasih Mata Pencaharian Suku Sunda untuk Zaman Sekarang yang semuanya serba modern? Sebenarnya sudah banyak sekali pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang Suku Sunda kenapa? Penampilan Fisik yang Menarik, Wajah yang rupawan dengan talenta yang luar biasa, telah membuat orang Sunda cukup disegani dalam industri kreatif. Pakaian kaos dari Bandung atau industri penjualan dengan sistem factory outlet, bistro, distro, semuanya kebanyakan berasal dari tanah Sunda sebelum akhirnya menyebar ke seluruh Indonesia. Inilah salah satu bukti kalau orang Sunda itu begitu terkenal dengan kepiawaiannya dalam menciptakan sesuatu. 

Tidak ketinggalan juga dengan dunia keilmuan terutama arsitektur dan seni merancang bangunan, baik intuk rancangan eksterior maupun untuk rancangan interior. Kalau berkunjung ke Bandung dan sekitarnya, hal ini bisa dibuktikan. Tidak hanya dari segi rancangan seperti itu. Orang Sunda juga piawai dalam seni masak-memasak. Makanan dari tanah Pasundan ini cukup terkenal. Misalnya, Batagor, Siomay, Brownies kukus, Colenak, dan jenis makanan lainnya termasuk manisan dari Bogor yang biasanya dibuat oleh orang Sunda.

Pejabat yang berasal dari tanah Sunda juga banyak. Mereka cukup pemberani. Bahkan pahlawan yang berdarah Sunda juga ada. Intinya adalah bahwa orang Sunda ini mempunyai jenis pekerjaan yang cukup beragam dan mereka aktif dalam kemasyarakatan. Hal ini membuktikan bahwa orang Sunda itu cukup aktif dan dinamis dalam menjalani kehidupan mereka.

Keberagamaan mereka cukup bagus sehingga melahirkan banyak ulama dan para cendikiawan muslim yang bagus. Satu hal yang membuat mereka juga cukup terkenal adalah penampilan mereka secara fisik. Kulitnya putih mulus dengan pipi yang ranum. Walaupun kebanyakan tidak terlalu tinggi, tubuh mereka cukup bagus dan sintal. Ini juga yang disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak mempunyai hati dan tidak takut mati.

Lalu, masyarakat Sunda seringkali memilih untuk menjadi pengusaha dan pedagang sebagai mata pencariannya, meskipun kebanyakan berupa wirausaha kecil-kecilan yang sederhana, seperti menjadi penjaja makanan keliling, membuka warung atau rumah makan, membuka toko barang kelontong dan kebutuhan sehari-hari, atau membuka usaha cukur rambut, di daerah perkotaan ada pula yang membuka usaha percetakan, distro, cafe, rental mobil dan jual beli kendaraan bekas. Profesi pedagang keliling banyak pula dilakoni oleh masyarakat Sunda, terutama asal Tasikmalaya dan Garut. Chairul Tanjung dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja merupakan contoh-contoh pengusaha berdarah Sunda yang berhasil. Chairul Tanjung dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja bahkan masuk ke dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia yang dirilis majalah Forbes pada tanggal 29 November 2012.

https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda

Tidak hanya itu, berdasarkan pengalaman saya. Kebanyakan Suku Sunda juga bermata pencaharian sebagai pencukur rambut di barbershop. Sebagai contoh, saya sudah beberapa kali ke Lanang Barbershop, pencukur rambutnya itu pasti asli orang suku sunda entah kenapa saya tidak tahu juga. Padahal, disana juga setiap hari berganti petugas cukurnya, tapi setiap ditanya pasti orang suku sunda. Dan kejadian iu juga tidak hanya terjadi ketika di Lanang Barbershop, di tempat langganan saya memotong rambut ketika masih kecil juga pencukurnya itu berasal dari orang suku sunda. 


Daftar Pustaka
Ahiraanne, 2014, Ngahuma Mata Pencaharian Suku Sunda, http://www.anneahira.com/mata-pencaharian-suku-sunda.htm, Diakses tanggal 28 November 2015
Suku Sunda, https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda, Diakses tanggal 28 November 2015