Thursday, October 15, 2015

Tugas_2SS_Pengantar Bisnis || Analisis Perkembangan Convinience Store (Lawson)

Sejarahnya
Berawal dari tahun 1939, seorang pemilik perusahaan pemerah susu sapi bernama J.J. Lawson membuka toko pertamanya di Broad Street, Ohio untuk menjual susu sapi hasil perahannya. The Lawson's Milk Company akhirnya berkembang menjadi sebuah toko waralaba yang berpusat di Ohio. Pada tahun 1959, perusahaan ini dibeli oleh Consolidated Foods yang berganti nama menjadi Sara Lee pada tahun 1985.
https://irs1.4sqi.net/img/general/600x600/19989387_8tD3VG5hAf4qwtFSc3kl5dIzSD4LM6b7EEqNVed8ey4.jpg


Pada saat yang sama, toko-toko Lawson di Amerika dijual kepada Dairy Mart dan mengganti nama gerai Lawson menjadi Dairy Mart. Kemudian pada tahun 2002, Alimentation Couche-Tard membeli aset serta nama dagang Dairy Mart dan mengganti nama toko serta nama dagang Lawson menjadi Circle K.

Sementara itu pada tahun 1974 , Consolidated membuat perjanjian dengan Daiei untuk membuka toko Lawson pertama di Jepang. Dan pada tanggal 15 April 1975, dibentuklah Daiei Lawson Co. Ltd sebagai anak perusahaan Daiei, Inc dan toko pertama Lawson dibuka di Sakurazuka, Toyonaka, Osaka Prefecture pada bulan Juni 1975.

Awalnya, Lawson adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Daiei hingga pada tahun 2001, Mitsubishi Corporation menjadi pemegang saham utama Daiei. Karena dimiliki oleh perusahaan Jepang dan berkembang pesat di Jepang, barang-barang yang dijual di Lawson pun banyak yang 'berbau' Jepang.

Lawson sendiri membuka gerai pertamanya di Indonesia pada bulan Agustus 2011 silam di daerah kemang. Merupakan gerai ekspansi kedua di luar Jeang setelah Cina, Lawson masuk ke Indonesia dengan menggandeng PT. Midi Utama Indonesia selaku pengelola jaringan ritel Alfa Midi dan Alfa Ekspress.

Perkembangannya di Indonesia 

PT Midi Utama Indonesia Tbk akan memulai pertarungannya dengan jaringan convenience store ternama asing di dalam negeri dengan mengibarkan merek convenience store asal Jepang, ditandai akan dibukanya gerai pertama Lawson pada 29 Juli 2011. Presiden Komisaris PT Midi Utama Indonesia Tbk Djoko Susanto mengatakan Midi menargetkan menghadirkan 50 Lawson sampai Agustus 2012,  modalnya diperoleh perusahaan tersebut dengan mendapat pinjaman sebesar Rp200 miliar dari Bank BCA.

Yuichi Hayashi, Vice President PT Midi Utama Indonesia Tbk menyebutkan, penambahan gerai baru Lawson ini masih menyasar wilayah Jabodetabek yang masih potensial. Meski Midi Utama harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk ekspansi ini.

Menurut Yuichi, untuk membuka satu gerai Lawson, Midi Utama sudah menyiapkan dana sebesar Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar per gerai. Ia melanjutkan, sampai Juni 2013 lalu, Midi Utama sudah menambah tiga gerai Lawson terbaru. Dengan demikian, hingga Juni 2013, total gerai Lawson yang dimiliki Midi Utama sebanyak 87 gerai.

https://irs0.4sqi.net/img/general/600x600/10938649_wvEi0tHO1-WN4KbBXST9KFtzh4OanTs8M-IOwEJkXXo.jpg


Selama enam bulan pertama tahun ini, Midi berhasil mencatatkan kinerja positif. Pendapatan dan laba bersih perusahaan ini tumbuh masing-masing sebesar 35,5% dan 9,96% dari periode serupa tahun.
Di periode tersebut, Midi berhasil membukukan pendapatan Rp 2,29 triliun. Angka tersebut melonjak tinggi dibanding pendapatan yang berhasil dibukukan periode serupa tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,69 triliun.
Penjualan dari segmen makanan masih mendominasi pendapatan Midi Utama di periode tersebut. Perinciannya, pendapatan dari hasil penjualan makanan sebesar Rp 1,38 triliun dan makanan segar sekitar Rp 280,29 miliar. Sedangkan, kontribusi penjualan non makanan sebesar Rp 627,56 miliar.
Di periode tersebut, Midi juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih hampir 10% yakni sebesar Rp 9,18 miliar. Sedangkan laba bersih di periode yang sama 2012 yang Midi Utama catat adalah sebesar Rp 8,35 miliar.
Di Indonesia, Lawson menandatangani perjanjian lisensi dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk dari Alfa Group pada 20 Juni 2011. Midi Utama Indonesia adalah pemilik merek minimarket Alfamidi dan Alfaexpress. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk juga dari dari Alfa Group adalah pemilik merek minimarket Alfamart. Gerai pertama Lawson di Indonesia dibuka di Kemang, Jakarta Selatan pada Juli 2011. Hingga Maret 2013, Lawson telah memiliki 83 toko di Bali, Bandung, Bekasi, Bogor, Depok,Jakarta, Jawa Barat, dan Tangerang. Di Indonesia, pembeli dapat membeli makanan siap saji dan minuman untuk dinikmati di ruang duduk yang terdapat di dalam dan di luar toko. Produk orisinal Lawson di Indonesia adalah oden dan onigiri.

Jika dilihat dari infomasi diatas, maka dapat disimpulkan perkembangan lawson di indonesia sendiri semakin menjamur di kawasan jabodetabek. Karena Lawson membidik konsumen dengan usia 20-40 tahun, dan lebih disasarkan pada para pekerja. Di gerai tersebut akan ada panganan  gorengan dan rebusan. Di gerai juga disediakan meja dan bangku.

Menurut saya sendiri ketika saya ke lawson di daerah tangerang, pelayanan dan kenyamanan di lawson itu wajib di acungi jempol. Selain tempatnya nyaman, enak buat nongkrong bareng temen entah itu hanya sekedar makan atau mengerjakan tugas ramai-ramai, juga pelayanan dari lawson sendiri sangat dimanjakan pelanggannya. Harganya pun tidak terlalu mahal, fasilitas yang lengkap, dan nyaman. Oleh karena itu perkembangan lowson di kota tangerang sendiri berkembang dengan cepatnya.

Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20110714/12/43558/lawson-garap-pasar-di-indonesia, http://industri.kontan.co.id/news/midi-utama-siap-tambah-gerai-lawson, http://hellofikry.blogspot.co.id/2012/02/convenient-of-convenience-store.html, http://nirwanfajar.blogspot.co.id/2014/10/top-5-brand-convenience-store-di.html

No comments:

Post a Comment